Pembalap Indonesia di Formula Satu (F1) Rio Haryanto telah
menyelesaikan seri balapan GP Eropa yang digelar di jalan raya kota Baku,
Azerbaijan, Minggu (19/6/2016). Rio yang tertinggal dua lap dari Nico Rosberg,
juara balapan dan finis di posisi 18.
Pencapaian Rio ini jauh lebih baik ketimbang rekan setimnya di Manor Racing, Pascal Wehrlein yang memiliki masalah
pengereman dan keluar dari balapan. Melihat perjuangan Rio dan Pascal, Racing
Directur Manor Dave Ryan menerangkan strategi timnya.
"Setelah kinerja saat sesi kualifikasi yang sangat bagus kemarin dan menyaksikan dua balapan ajang GP2 yang sangat dipengaruhi interupsi Safety Car, kami memilih untuk membagi strategi antara dua mobil untuk menjangkau lebih baik kemungkinan apa pun yang bisa terjadi," tutur Dave, seperti yang dikutip dari laman Facebook Rio Haryanto, Selasa (20/6/2016) siang.
Pada sesi kualifikasi, Rio berada di posisi 17, di atas rekan setimnya, Pascal Wehrlein, termasuk mengungguli juara dunia 2009, pembalab McLaren-Honda, Jenson Button, Marcus Ericsson (Sauber), Kevin Magnussen dan Joylon Palmer (Renault). Bagi Rio, posisi start tersebut merupakan yang terbaik dalam musim pertamanya di F1 hingga serui ketujuh ini.
"Setelah kinerja saat sesi kualifikasi yang sangat bagus kemarin dan menyaksikan dua balapan ajang GP2 yang sangat dipengaruhi interupsi Safety Car, kami memilih untuk membagi strategi antara dua mobil untuk menjangkau lebih baik kemungkinan apa pun yang bisa terjadi," tutur Dave, seperti yang dikutip dari laman Facebook Rio Haryanto, Selasa (20/6/2016) siang.
Pada sesi kualifikasi, Rio berada di posisi 17, di atas rekan setimnya, Pascal Wehrlein, termasuk mengungguli juara dunia 2009, pembalab McLaren-Honda, Jenson Button, Marcus Ericsson (Sauber), Kevin Magnussen dan Joylon Palmer (Renault). Bagi Rio, posisi start tersebut merupakan yang terbaik dalam musim pertamanya di F1 hingga serui ketujuh ini.
Dave menerangkan, balapan Rio berantakan karena dalam
beberapa ratus meter satu mobil Haas memaksa dirinya melebar ke dinding. Hal
ini membuat Rio melakukan pit stop yang lama untuk mengganti rangkaian sayap
depan dan hidung baru.
"Dengan Pascal, kami mulai dari ban kompon Soft untuk menjaga pilihan kami terbuka. Sayangnya, dengan sekitar 10 lap tersisa, kami menjumpai masalah pengereman dan ini menyebabkan Pascal terhenti dari balapan," ujar Dave.
"Hari ini bukan hari kami, tapi kami lanjut berjalan dari sini dengan tidak goyah dan melihat ke depan untuk balapan berikutnya dalam waktu dua minggu di Red Bull Ring, Austria," katanya.
"Dengan Pascal, kami mulai dari ban kompon Soft untuk menjaga pilihan kami terbuka. Sayangnya, dengan sekitar 10 lap tersisa, kami menjumpai masalah pengereman dan ini menyebabkan Pascal terhenti dari balapan," ujar Dave.
"Hari ini bukan hari kami, tapi kami lanjut berjalan dari sini dengan tidak goyah dan melihat ke depan untuk balapan berikutnya dalam waktu dua minggu di Red Bull Ring, Austria," katanya.
No comments:
Write komentar