Tuesday, May 10, 2016

Warga Akuarium Tinggal di Tenda, Ahok: Terima Kasih Ada yang Piara Mereka

Warga penertiban di Kampung Akuarium-Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara menempati tenda darurat yang didirikan di puing-puing reruntuhan rumah mereka atas bantuan sejumlah pihak. Dengan maksud menyindir, Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) berterima kasih kepada warga.

"Saya terima kasih kalau mereka enggak mau tinggal di rusun," ungkap Ahok di Gedung Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (11/5/2016).

Warga sendiri mengaku sudah sekitar 2 minggu tinggal di tenda yang didirikan oleh TNI dan beberapa organisasi masyarakat. Di lokasi, ada 2 toilet darurat yang dibangun secara mandiri oleh warga.

"Terus ada yang mau biayain mereka, mau bangun tenda. Saya pikir bagus saja, ada yang mau piara mereka, bagus dong," kata Ahok.

Warga Kampung Akuarium mulai pindah ke tenda darurat (Bisma Alif/detikcom)


Tak hanya itu, bantuan pun juga terus berdatangan dari berbagai pihak untuk warga korban penggusuran. Terakhir bantuan datang dari Anggota DPR RI Fraksi Golkar, Tantowi Yahya, yang sempat datang mengunjungi warga. Ia memberikan sembako bagi warga yang sebelumnya sempat tinggal di aula masjid Luar Barang dan di perahu tersebut.

"Bagus dong ada partai resmi. Berarti partai-partai melanggar wilayah. Mereka kan mengaku di kampung akuarium toh," tutur Ahok.

Untuk pemenuhan kebutuhan listrik, warga yang tinggal di tenda menyambung dari warga di Luar Batang dan tidak dimintai iuran. Sementara untuk kebutuhan air bersih, ada bantuan dari LSM yang setiap harinya memberi dua tangki untuk warga.

Warga yang tinggal di tenda ini merupakan korban penggusuran dari Pasar Ikan dan Kampung Akuarium. Mereka mendirikan permukiman di atas lahan milik Pemprov DKI.

Warga Kampung Akuarium mulai pindah ke tenda darurat (Bisma Alif/detikcom)


Penertiban itu menimbulkan sejumlah kontroversi. Bahkan warga Luar Batang menggugat Ahok padahal permukiman mereka bukan yang termasuk akan digusur. Lokasinya memang berdekatan dengan Kampung Akuarium dan Pasar Ikan.

"Bayangin aja kamu mengklaim dari ratusan tahun (Kampung) Akuarium itu. Terus kalau di zaman Belanda saya mau tanya, Belanda kasih nggak Anda buat rumah di tengah pasar heksagonal? Boleh enggak di pasar Belanda tengahnya buat kampung?" ujar Ahok.

Kampung Akuarium dan Pasar Ikan memang didirikan di atas lahan bekas bangunan peninggalan Belanda. Menurut Ahok, terdapat museum yang di dalamnya ada bangunan gudang rempah-rempah VOC.

"Terus itu benteng, semua tembok, kami punya fotonya tahun 1800-an. Itu di atas benteng sudah tertanam ke laut, kan sudah turun 2 meter lebih. Kita mau gali mau balikin, makanya saya lagi minta tim arkeolog untuk kerjakan, balikin zaman dulu, tapi enggak bisa naik, pasti turun, mesti digali," paparnya.

"Kan kita waktu gali kerja sudah ketemu nih, ada gerbang pintunya. Kayak lobang tapi sebenarnya itu pintu, itu pintu tinggal satu petak, nah arkeolog ngerti. Nah terus ada jembatan, kita udah gali sungai, ketemu fondasi jembatan, nah ini juga mau kita balikin, mau direstorasi," imbuh Ahok.

No comments:
Write komentar

VISITOR TRAFIC