Kendati Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan penyakit yang terkait dengan virus Zika di Amerika Latin sebagai keadaan darurat kesehatan global, Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro tidak akan dibatalkan.
Pemerintah Brasil berkeras bahwa tiada risiko bagi para atlet dan pendukung untuk berpartisipasi dalam ajang olahraga terakbar, pada Agustus mendatang.
“Kami harus menjelaskan kepada mereka yang datang ke Brasil, para atlet, bahwa risikonya nol jika Anda bukan perempuan hamil,” kata kepala staf pemerintah Brasil, Jaques Wagner, kepada kantor berita Reuters.
Sebelumnya, Presiden Brasil, Dilma Rousseff, memberikan wewenang kepada para petugas kesehatan dan kebersihan untuk menggunakan kekerasan, jika diperlukan, demi bisa memasuki bangunan milik pribadi. Di bangunan-bangunan tersebut, para petugas kesehatan dan kebersihan ditugaskan membasmi sarang nyamuk, khususnya Aedes aegypti.
Guna menyokong langkah tersebut, lebih dari 200.000 serdadu telah diperbantukan.
Kementerian Kesehatan Brasil mengklaim bahwa sekitar 25% dari 49 juta rumah telah diinspeksi.
Pada Selasa (01/02), Dirjen WHO, Dr Margaret Chan, menyatakan virus Zika sebagai 'peristiwa yang tidak biasa' yang membutuhkan tanggapan terpadu.
Para ahli khawatir bahwa virus ini akan menyebar secara cepat dan meluas dengan konsekuensi besar.
Infeksi virus ini dikaitkan dengan gejala microcephaly atau kelahiran bayi dengan ukuran otak yang lebih kecil walaupun belum dipastikan kaitan sebab akibat antara keduanya.
Di Brasil saja, terdapat 4.000 kasus microcephaly yang dilaporkan sejak Oktober 2015 lalu.
No comments:
Write komentar