Sunday, January 31, 2016

Eropa luncurkan jaringan satelit 'jalan bebas hambatan'



Badan Antariksa Eropa (ESA) meluncurkan satelit yang merupakan bagian pertama proyek ‘jalan bebas hambatan untuk data’. Sistem tersebut nantinya memungkinkan penyebaran informasi bencana alam lebih cepat dari sebelumnya.
Satelit EDRS-A, yang dimiliki operator Prancis, Eutelsat, melesat dari kosmodrom Baikonour di Kazakhshtan menggunakan roket Proton pada Jumat pukul 22.20 GMT atau Sabtu (30/01) pukul 04.20 waktu setempat.
Momen pelepasan satelit di atas bumi diperkirakan berlangsung sembilan jam dan 12 menit setelah diluncurkan dari Kazakhstan. Selanjutnya, tim di Eropa akan menjalankan serangkaian tes sampai satelit berfungsi sepenuhnya pada musim panas mendatang.
Satelit kedua rencananya akan dilesatkan pada 2017.
EDRS, yang merupakan singkatan dari European Data Relay System, ialah sistem satelit yang menggunakan laser untuk mengumpulkan foto-foto bumi dari pesawat-pesawat antariksa. Kumpulan foto-foto itu kemudian dikirim ke bumi dengan kecepatan 1,8 gigabita per detik.
Hal ini memungkinkan penyebaran informasi bencana alam, seperti banjir dan gempa bumi, dapat berlangsung lebih cepat seperti 'jalan bebas hambatan'.
Saat ini, perlu waktu berjam-jam untuk mendapatkan foto-foto dari sejumlah satelit pemantau bumi. Alasannya, pesawat-pesawat yang mengabdikan foto-foto tersebut hanya mampu mengirim data ketika melewati antena penerima setiap 10 menit dari 90 menit periode putaran mengelilingi bumi.
Berkat EDRS, masalah ini dapat dituntaskan mengingat jaringan satelit itu diposisikan 36.000 kilometer di atas khatulistiwa sehingga pesawat-pesawat antariksa tinggal mengirim data dengan menembakkan laser ke atas. EDRS kemudian me-relay data tersebut ke bumi.
Melalui jaringan yang dinamai ‘jalan bebas hambatan’ itu, tim di bumi akan mendapat foto-foto bencana hanya dalam 20 menit setelah foto-foto tersebut diabadikan.

No comments:
Write komentar

VISITOR TRAFIC